Rabu, 27 April 2011

MINDSET YANG SEHAT MENENTUKAN KESEHATAN, KEBUGARAN DAN PENAMPILAN SESEORANG: Peran hipnoterapi dalam body beautification

Badan kita itu dikendalikan oleh otak / pikiran kita. Namun banyak yang tidak menyadari kalau pengendalian / kontrol yang dilakukan oleh “pikiran sadar” itu hanya sekitar 12% saja, sedangkan yang 88% adalah kontrol dari “pikiran bawah-sadar”. Pikiran “bawah-sadar” inilah yang membentuk mindset serta kepribadian seseorang.

Mindset yang sudah terbentuk (pada orang dewasa) itu bersifat mantap dan hampir tidak mungkin berubah. Merubah mindset seseorang hampir tidak mungkin, namun dengan methoda khusus masih bisa dilakukan, yakni yang terjadi pada proses brain-washing, atau di ABRI dengan cara penegakkan kedisiplinan ABRI.

Orang gemuk (apalagi yang obese) sudah bertahun-tahun memiliki mindset dan perilaku serta perilaku makan yang sudah mantap (tetapi keliru). Untuk perbaiki perilaku keliru ini lazimnya dilakukan “konsultasi gizi” dengan dokter spesialis gizi, ataupun dengan tenaga gizi lainnya.

Pasien dengan mudah mengerti pengarahan “menu seimbang” yang dianjurkan padanya. Ia dengan sopan mendengarkan, serta berjanji akan mematuhinya. Tetapi mindset -nya jelas-jelas tidak bisa menerima (dan bahkan menolak) terhadap informasi baru ini (karena sangat berbeda dengan apa yang ada di “kamus” mindset bawah-sadarnya).

Konsultasi gizi (gaya klasik) hanya bisa ber-interaksi dengan “pikiran sadar” (hanya 12% dari total fungsi otak), nilai keberhasilanya sangat rendah, dan bahkan bisa gagal total. Berat badan pasien memang bisa saja turun (apalagi bila dibantu obat2an yang kuat). Namun umumnya ini hanya bersifat sementara. Dalam waktu tidak terlalu lama ia akan segera kembali gemuk seperti semula.

Yang agak lebih berhasil adalah dengan proses behaviour modification, yakni konsultasi (gizi) dan diskusi yang berulang-ulang dan berkala serta berkelanjutan. Tetapi cara ini selain makan waktu yang sangat lama (bisa berbulan-bulan), hasilnyapun sering sekali juga tidak memuaskan.

Seorang dokter yang mampu melakukan hipnoterapi dapat ber-interaksi dengan pikiran “bawah sadar” / mindset pasien (88% dari total kemampuan otak). Dengan cara inimindset pasien yang keliru ini dapat dipengaruhi dan diperbaiki, dan menghasilkan perbaikan perilaku (khususnya perilaku makan) yang dikehendaki.

Tidak semua orang mampu di-hipnotis, tidak seperti yqang sering kita lihat di pertunjukan panggung / TV (yang terkesan seolah-olah semua mudah), karena setiap pertunjukan itu dipersiapkan terlebih dahulu dan sudah dengan koreografi. Namun dengan tehnik khusus (dan mungkin juga dengan alat bantu) dokter yang benar-benar terlatih akan mampu melakukan hipnoterapi pada pasien dengan sukses. Hasilnya memang sangat menakjubkan!

Pada saat pasien dalam keadaan ter-hipnotis, saat itu dokter bisa melakukan berbagai tindakan-tindakan medis yang diperlukan, seperti: Konsultasi gizi (langsung ditujukan ke “bawah-sadar”), menanamkan sugesti untuk kepercayaan diri, mesoterapi, aquapunktur, bahkan minor surgery. Penggunaan anastesi (yang kadang bisa merugikan kondisi kesehatan pasien) tidak diperlukan disini. Pasien akan tetap dalam keadaan nyaman dan aman.

Walau hipnoterapi itu asal-nya ilmu lama, tetapi kini sudah banyak dilakukan penelitian ilmiah, semakin diminati, dan sangat mampu di-aplikasi-kan di dunia kedokteran modern masa kini.


Sebelum:



Sesudah:


Sebelum:


Sesudah:



Sebelum:



Sesudah:



Sebelum:



Sesudah:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar